“Yank, kalau istriku tidur, kita video call ya..satu jam an lagi
lah..tunggu ya sayank” Setelah chat mu
bercentang biru di hp ku, tiba tiba waktu merayap begitu lambat. Satu jam aku
kepanasan sekaligus kedinginan. Satu jam aku menunggu dalam kepungan gelisah.
Akankah rindu yang berkobar ini padam dengan video call atau justru sebaliknya. Rindu ini makin menghanguskanku.
Siapa kamu?pacarku? Suami orang? Dan
kenyataannya kamu adalah pacarku yang sekaligus suami orang lain. Bagiku, kamu
adalah kebahagiaan sekaligus kesakitanku. Kamu adalah penerangan sekaligus
kegelapan dalam hatiku. Kamu adalah air
mata sekaligus gelak tawaku. Aku tak bisa
memilih satu sisi saja. Aku menerima segalanya tentangmu. Sebab aku
jatuh cinta padamu. Aku mencintaimu.
Lalu siapa aku bagimu? Pacar? Sampingan? Diskonan? Remahan roti? Butiran
debu? Ya. Tentu saja. Aku adalah semua remeh temeh itu! Aku adalah pacar yang menjadi sampingan dalam
kehidupan percintaan mu. Aku adalah pacar murah meriah, harga diskon cuci
gudang yang tak perlu kamu santuni dengan uang jutaan rupiah. Cukup kamu
mengirimi paket data setelah aku merengek rengek tak karuan
“Yank paket dataku habis, mau keluar
hujan, temanku yang jualan paket data gak ngrespon, padahal aku mau kirim puisi
lewat email. Yank kirim donk..pliss”
dan seterusnya. Aku adalah remahan roti butiran debu , dan hal hal sepele
lainnya. Meskipun chatmu selalu diakhiri dengan
“I love you cantik, mmuuuaacchhh” Sebab selama ini marahku, cemburuku, sedihku,
kecewaku tidak pernah kamu sikapi dengan serius.
Lalu
apa aku dimata dunia? Dimata rakyat republik ini? Di status sosmed?
dipembicaraan mahmud mahmud? Aku
adalah PELAKOR. Sampah masyarakat. Penyakit sosial. Perempuan gatal kesepian.
Anjing kurap kelaparan! Aku dituduh hanya mengincar pria beristri, mengeruk harta dan berorientasi
sepenuhnya pada nafsu birahi. Padahal aku perempuan yang terjebak cinta
segitiga . Terjebak?! Terjebak itu artinya luka.
Lalu
siapa kamu dimata dunia? Dimata rakyat republik ini? Distatus sosmed?
Dipembicaraan mahmud mahmud? Kamu
adalah korban. Lelaki tak berdaya sebab digempur pelet, guna guna dan godaan
binal pelakor. Para lelaki, para suami,
seolah olah makhluk lemah menggemaskan yang tak berdaya kemana harus melabuhkan
pelukan, perhatian, dan cintanya. Seolah
olah ketika ia diranjang bersama perempuan yang bukan istrinya, itu bukan
penghianatan tapi ketidakberdayaan.
Lalu
siapa istrimu? Perempuan mulia yang sangat beruntung. Bergelimang sanjungan,
pujaan dan cintamu yang kelak suatu hari berhak menjambak rambutku, berteriak
padaku
“
dasar perempuan sundal!! “ lalu
memposting dan memviralkan fotoku dengan caption
paling kejam. Difoto itu wajahku di zoom untuk mempermalukanku lebih dari
rasa malu yang bisa kutanggung sementara wajahmu diblur sebagai korban yang harus dilindungi martabatnya. Diunggah
jutaan kali, sehingga kemanapun aku pergi, semua mata akan menusukku dengan
pandangan
“
Hati hati ada perempuan hina berkeliaran mencari mangsa” . Bahkan aku dianggap
lebih berbahaya dari wanita tuna susila
“ WTS merebut suamimu dari ranjangmu,
pelakor merebut suamimu dari hidupmu!” Apakah
istrimu memarahimu? Memakimu? Menghinamu? Tidak! Ia justru akan memujamu lebih
tinggi dari sebelumnya. Sebab ia takut kehilanganmu, maka ia akan dengan tulus
memaafkan dengan melemparkan semua kotoran kewajahku. Istrimu akan menumpahkan
segala kemarahannya padamu, bukan padamu. Tapi padaku!
Dan saat itu terjadi, dimana kamu
sayang? Tentu saja nomer watsapp mu
sudah tidak bisa dihubungi, face book
dan massengermu sudah diblokir, dan
no telpmu tentu saja kamu biarkan berdering dering bila kuhubungi. Tidak kamu
gubris! Kamu tersenyum tipis berswa foto dengan istri dan anakmu ditepi
danau wisata , lalu kamu post di facebook dengan caption
‘bahagia itu sederhana’ dan dikolom komentar penuh sesak dengan ucapan selamat
dan kakaguman atas prestasimu bisa melepaskan diri dari pelakor. Bahkan kamu
adalah kstaria tanpa tanding yang berhasil menyelamatkan keluargamu yang nyaris
saja diporak porandakkan pelakor. Selamat!
Aku
tahu semua resiko itu. Aku faham semua resiko
itu . Aku menyadari semua resiko itu. Dan dimana aku sekarang setelah
semua pengetahun, pemahaman dan kesadaran itu. Aku disini. Tetap menjadi pacar
gelapmu yang setia. Tetap menunggui chat cintamu.
Chat rindumu. Emoticon ciumanmu. Video video romantismu. Dan aku kalang kabut,
jungkir balik, gelisah tak menentu bila dalam 12 jam tak ada kabar dari mu.
” yank.. ngapain?” dan tentu saja kamu
cuek. Kamu merespon dengan sangat alakadarnya. Kenapa begitu? Entahlah..
Awalnya
kamu yang menggebu gebu dan aku yang menahan diri. Sebab aku tahu tentang
status pria beristri. Tapi perempuan biasa sepertiku, yang butuh bahu penuh
cinta untuk bersandar, toh tak berdaya juga. Dan ketika aku lunglai, kamu
berbalik badan, berbalik hati dan mulai berubah. Ini kah perangai lelaki ?
menaklukan lalu meninggalkan? Menyadari itu aku hanya bisa menangis diam diam.
Kamu yang menggodaku dulu, dan aku begitu mudah tergoda. Kamu acuh setelah aku
tergoda dan aku tak sanggup diacauhkan, sebab aku sudah tergoda. Dalam situasi
ini, aku pihak yang sangat lemah.
Androidku
berkedip kedip, begitu layar dibuka
“
Muuaaachhh” bibirmu dekat sekali dengan
layar, seolah olah mencium dan aku bisa merasakan hangatnya
“
Lama banget sih, ngapain?” kataku merajuk
“
Maaf, istriku gak tidur tidur “ jawabmu datar.
Sikapmu yang turun naik, manis dan pahit dalam waktu yang sama,
sejujurnya sangat melukaiku. Harusnya kamu tidak menelfonku, tidak menciumku.
Harusnya kamu blokir saja nomor ku dan berhenti menghubungiku. Sampai disini
saja, aku sudah sangat tergantung padamu. Kalau ini diteruskan, aku bisa mati
dalam hidup bila berpisah darimu. Sebelum aku semakin lemah, tinggalkan saja
aku sekarang!
“
Hey.. yank..kok nglamun sih? Ngliatin aku kok kayak gitu banget. Ada apa
sayank? Ngomong donk” kata katamu mengejutkanku
“
gak apa apa, aku cuma mau bilang. Jangan tinggalkan aku ya yank. Berjanjilah
buat ga ninggalin aku. Pliss” jawabku spontan
dan aku tak juga faham, kenapa kata kataku tak sama dengan lamunan yang kau
buyarkan tadi. Spontanitasku tak sama dengan fikiranku. Hatiku tak sama dengan
logikaku.
“
Iya sayank, aku janji. Aku gak kemana mana..ok! Jangan takut ya..aku gak kemana
mana kok” sambil tanganmu menghapus layar
seolah menyentuh wajahku.
“
Eh, yank kayaknya istriku bangun deh. Udah dulu ya.. bye” dan klik! Tiba tiba layar hp menghitam.
Sambungan terputus. Dan slaap...sepi menikam jantungku! Sekali lagi perasaanku
tak terjaga dan tepat setelah kamu berjanji untuk tidak
meninggalkanku, justru kamu pergi. Rupanya tak ada satu alasanpun untuk kamu tetap
bersamaku. Sebagai sampingan, aku bisa ditinggalkan kapanpun. Menyendiri
berselimut kesedihan dan kehinaan. Menjadi sampah bagi kisah cintamu. Aku
pelakor yang gagal dan aku sangat sangat terluka.
Kamu
yang pembohong atau memang ini yang seharusnya aku terima? Luka!
(ilustrasi youqueen/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
iya kl mengeruk harta... yg ada jg hanya mengeruk kasih sayang tyg tak sampe😆
ReplyDelete