AKU PELAKOR YANG GAGAL (LUKA): CERITA PENDEK RAHMI NAMIROTULMINA, PASER





“Yank, kalau istriku tidur, kita video call ya..satu jam an lagi lah..tunggu ya sayank” Setelah chat mu bercentang biru di hp ku, tiba tiba waktu merayap begitu lambat. Satu jam aku kepanasan sekaligus kedinginan. Satu jam aku menunggu dalam kepungan gelisah. Akankah rindu yang berkobar ini padam dengan video call atau justru sebaliknya. Rindu ini makin menghanguskanku.
Siapa kamu?pacarku? Suami orang? Dan kenyataannya kamu adalah pacarku yang sekaligus suami orang lain. Bagiku, kamu adalah kebahagiaan sekaligus kesakitanku. Kamu adalah penerangan sekaligus kegelapan dalam hatiku. Kamu adalah  air mata sekaligus gelak tawaku. Aku tak bisa  memilih satu sisi saja. Aku menerima segalanya tentangmu. Sebab aku jatuh cinta padamu. Aku mencintaimu.
Lalu siapa aku bagimu? Pacar?  Sampingan? Diskonan? Remahan roti? Butiran debu? Ya. Tentu saja. Aku adalah semua remeh temeh itu!  Aku adalah pacar yang menjadi sampingan dalam kehidupan percintaan mu. Aku adalah pacar murah meriah, harga diskon cuci gudang yang tak perlu kamu santuni dengan uang jutaan rupiah. Cukup kamu mengirimi paket data setelah aku merengek rengek tak karuan
“Yank paket dataku habis, mau keluar hujan, temanku yang jualan paket data gak ngrespon, padahal aku mau kirim puisi lewat email. Yank kirim donk..pliss” dan seterusnya. Aku adalah remahan roti butiran debu , dan hal hal sepele lainnya. Meskipun chatmu selalu diakhiri dengan
 “I love you cantik, mmuuuaacchhh”  Sebab selama ini marahku, cemburuku, sedihku, kecewaku  tidak pernah  kamu sikapi dengan serius.
            Lalu apa aku dimata dunia? Dimata rakyat republik ini? Di status sosmed? dipembicaraan mahmud mahmud? Aku adalah PELAKOR. Sampah masyarakat. Penyakit sosial. Perempuan gatal kesepian. Anjing kurap kelaparan! Aku dituduh hanya mengincar pria  beristri, mengeruk harta dan berorientasi sepenuhnya pada nafsu birahi. Padahal aku perempuan yang terjebak cinta segitiga . Terjebak?! Terjebak itu artinya luka. 
            Lalu siapa kamu dimata dunia? Dimata rakyat republik ini? Distatus sosmed? Dipembicaraan mahmud mahmud? Kamu adalah korban. Lelaki tak berdaya sebab digempur pelet, guna guna dan godaan binal pelakor.  Para lelaki, para suami, seolah olah makhluk lemah menggemaskan yang tak berdaya kemana harus melabuhkan pelukan, perhatian, dan cintanya.  Seolah olah ketika ia diranjang bersama perempuan yang bukan istrinya, itu bukan penghianatan tapi ketidakberdayaan.
            Lalu siapa istrimu? Perempuan mulia yang sangat beruntung. Bergelimang sanjungan, pujaan dan cintamu yang kelak suatu hari berhak menjambak rambutku, berteriak padaku
 “  dasar perempuan sundal!! “ lalu memposting dan memviralkan fotoku dengan caption paling kejam.  Difoto itu wajahku di zoom untuk mempermalukanku lebih dari rasa malu yang bisa kutanggung sementara wajahmu diblur sebagai korban yang harus dilindungi martabatnya. Diunggah jutaan kali, sehingga kemanapun aku pergi, semua mata akan menusukku dengan pandangan
 “ Hati hati ada perempuan hina berkeliaran mencari mangsa” . Bahkan aku dianggap lebih berbahaya dari wanita tuna susila
“ WTS merebut suamimu dari ranjangmu, pelakor merebut suamimu dari hidupmu!”  Apakah istrimu memarahimu? Memakimu? Menghinamu? Tidak! Ia justru akan memujamu lebih tinggi dari sebelumnya. Sebab ia takut kehilanganmu, maka ia akan dengan tulus memaafkan dengan melemparkan semua kotoran kewajahku. Istrimu akan menumpahkan segala kemarahannya padamu, bukan padamu. Tapi padaku!
Dan saat itu terjadi, dimana kamu sayang? Tentu saja nomer watsapp mu sudah tidak bisa dihubungi, face book dan massengermu sudah diblokir, dan no telpmu tentu saja kamu biarkan berdering dering bila kuhubungi. Tidak kamu gubris!  Kamu tersenyum tipis berswa foto dengan istri dan anakmu ditepi danau wisata , lalu kamu post di facebook dengan  caption ‘bahagia itu sederhana’ dan dikolom komentar penuh sesak dengan ucapan selamat dan kakaguman atas prestasimu bisa melepaskan diri dari pelakor. Bahkan kamu adalah kstaria tanpa tanding yang berhasil menyelamatkan keluargamu yang nyaris saja diporak porandakkan pelakor. Selamat!
            Aku tahu  semua resiko itu. Aku faham  semua resiko  itu . Aku menyadari semua resiko itu. Dan dimana aku sekarang setelah semua pengetahun, pemahaman dan kesadaran itu. Aku disini. Tetap menjadi pacar gelapmu yang setia. Tetap menunggui chat cintamu. Chat rindumu. Emoticon ciumanmu. Video video romantismu. Dan aku kalang kabut, jungkir balik, gelisah tak menentu bila dalam 12 jam tak ada kabar dari mu.
” yank.. ngapain?” dan tentu saja kamu cuek. Kamu merespon dengan sangat alakadarnya. Kenapa begitu? Entahlah..
            Awalnya kamu yang menggebu gebu dan aku yang menahan diri. Sebab aku tahu tentang status pria beristri. Tapi perempuan biasa sepertiku, yang butuh bahu penuh cinta untuk bersandar, toh tak berdaya juga. Dan ketika aku lunglai, kamu berbalik badan, berbalik hati dan mulai berubah. Ini kah perangai lelaki ? menaklukan lalu meninggalkan? Menyadari itu aku hanya bisa menangis diam diam. Kamu yang menggodaku dulu, dan aku begitu mudah tergoda. Kamu acuh setelah aku tergoda dan aku tak sanggup diacauhkan, sebab aku sudah tergoda. Dalam situasi ini, aku pihak yang sangat lemah.
            Androidku berkedip kedip, begitu layar dibuka
            “ Muuaaachhh”  bibirmu dekat sekali dengan layar, seolah olah mencium dan aku bisa merasakan hangatnya
            “ Lama banget sih, ngapain?” kataku merajuk
            “ Maaf, istriku gak tidur tidur “ jawabmu datar.  Sikapmu yang turun naik, manis dan pahit dalam waktu yang sama, sejujurnya sangat melukaiku. Harusnya kamu tidak menelfonku, tidak menciumku. Harusnya kamu blokir saja nomor ku dan berhenti menghubungiku. Sampai disini saja, aku sudah sangat tergantung padamu. Kalau ini diteruskan, aku bisa mati dalam hidup bila berpisah darimu. Sebelum aku semakin lemah, tinggalkan saja aku sekarang!
            “ Hey.. yank..kok nglamun sih? Ngliatin aku kok kayak gitu banget. Ada apa sayank? Ngomong donk” kata katamu mengejutkanku
            “ gak apa apa, aku cuma mau bilang. Jangan tinggalkan aku ya yank. Berjanjilah buat ga ninggalin aku. Pliss” jawabku  spontan dan aku tak juga faham, kenapa kata kataku tak sama dengan lamunan yang kau buyarkan tadi. Spontanitasku tak sama dengan fikiranku. Hatiku tak sama dengan logikaku.
            “ Iya sayank, aku janji. Aku gak kemana mana..ok! Jangan takut ya..aku gak kemana mana kok” sambil tanganmu menghapus layar  seolah menyentuh wajahku.
            “ Eh, yank kayaknya istriku bangun deh. Udah dulu ya.. bye”  dan klik! Tiba tiba layar hp menghitam. Sambungan terputus. Dan slaap...sepi menikam jantungku! Sekali lagi perasaanku tak terjaga dan tepat setelah kamu berjanji untuk tidak meninggalkanku, justru kamu pergi. Rupanya  tak ada satu alasanpun untuk kamu tetap bersamaku. Sebagai sampingan, aku bisa ditinggalkan kapanpun. Menyendiri berselimut kesedihan dan kehinaan. Menjadi sampah bagi kisah cintamu. Aku pelakor yang gagal dan aku sangat sangat terluka.

            Kamu yang pembohong atau memang ini yang seharusnya aku terima? Luka!




(ilustrasi youqueen/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments

  1. iya kl mengeruk harta... yg ada jg hanya mengeruk kasih sayang tyg tak sampe😆

    ReplyDelete

Post a Comment