CHAIRIL | PUISI MUHAMMAD THOBRONI | KOTA TARAKAN



Di dinding pusat kesenian

Di jalan Cikini,

Aku berjumpa dengan Chairil, 

Dan mendadak menunjuk-nunjukkan

Jari telunjuknya ke wajahku,

Dan juga ke wajah anda semua!!


Dia terus mengingatkan sejarah Diponegoro, 

Dan membacanya sebagai puisi perlawanan

Paling revolusioner:

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.

Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU


Aku kagum dan terpana

Aku setuju dengan puisinya!!


Kita memang rindu Diponegoro,

Yang berani berdiri tegak

Di atas kedua kakinya

Memimpin pemberontakan dan perlawanan

Membela kebenaran!!


Kita kehilangan Diponegoro

Dan belum juga menemukan sosoknya

Yang mampu memimpin perjuangan bangsa ini

Mengangkat kembali harga diri

Dan menerbangkan Garuda 

Dengan kedua sayapnya yang gagah!!


Kita butuh Diponegoro-diponegoro hidup kembali!!

Anak-anak Indonesia yang jiwanya dipenuhi amarah menyaksikan rakyat ditindas

Dan penjajahan merajalela!!


Sudah waktunya perang dikobarkan kembali

Melawan kemiskinan dan kebodohan yang mengepung dari dalam dan luar diri kita!!!


Cikini, Desember 2023

Comments

Post a Comment