PENELITI BRIN DORONG LITERASI POLITIK AGAR MASYARAKAT TIDAK MUDAH DIKIBULI | AMIN MUDZAKIR | BERITA | AMBAU.ID | ZONA LITERASI




(Dr. Amin Mudzakir, Peneliti RIN) 


JAKARTA - Peneliti dari Badan Riset Ilmiah Nasional (BRIN), Dr. Amin Mudzakir, mendorong perlunya literasi politik bagi masyarakat. "Daripada soal toleransi/intoleransi, saya lebih setuju jika kegiatan literasi difokuskan pada soal politik, " ujar peneliti asli Tasikmalaya tersebut. 

Menurut Amin, yang dimaksudkannya adalah kegiatan agar warga melek politik. "Agar masyarakat tidak mudah dikibuli elit politik. Agar mereka bisa kritis terhadap arus informasi yang digaungkan para buzzer politik.  Soal toleransi/intoleransi hanyalah buah dari pohon yang akarnya tertancap dalam politik, " tegas Amin melalui laman Facebook pribadinya. 


Dalam pandangan Amin, terutama di era digital sekarang, literasi politik sangat krusial di tengah gempuran informasi tiada henti yang menyelinap ke bilik-bilik privasi. "Sebagian besar warga terlihat tidak siap dengan itu. Mereka tidak punya daya untuk menyaring mana yang substansi dan mana yang manipulasi belaka. Termasuk dalam hal ini adalah kalangan yang merasa diri modern, sekuler, dan liberal, ternyata setidaknya dalam pengamatan saya tidak sedikit dari mereka yang sejatinya tidak melek politik sama sekali, " sorot Amin, penulis buku Feminisme Kritis. 


Ditambahkan oleh pria yang aktif mengisi berbagai forum tersebut, kalangan terakhir tersebut mudah sekali terombang-ambing gelombang informasi yang menempatkan mereka dalam posisi yang seolah-olah terancam oleh kelompok Islam garis keras. "Seakan-akan Islam garis kelas adalah ancaman terbesar bagi NKRI harga mati. Perasaan terancam ini terus diolah sedemikian rupa sehingga melupakan mereka dari soal-soal yang lebih nyata adanya, " ujar Amin. 


Lulusan UGM tersebut memberi contoh, mereka tidak tergerak sedikit pun untuk merespons narasi yang menggambarkan tukang bakso--profesi yang melambangkan status sosial ekonomi rakyat kebanyakan dalam struktur kapitalisme Indonesia--dalam posisi yang rendahan. (Ambau.id/zona literasi) 

Comments