WAL ASHRI, DEMI WAKTU TAHUN BERGANTI: PUISI 'ABD AL HARIS AL-MUHASIBY, MALANG



Tuhan bersumpah.
Demi waktu untuk manusia.
Sesungguhnya manusia merugi semua.
Kecuali mereka yang percaya dan bekerja.
Dengan sepenuh jiwa bukan hanya sekedarnya.
Tuhan pasti akan mengejar dan selalu bertanya-tanya.
Mengapa kita tidak tunaikan tugas dengan sepenuhnya.

Mungkin kita pegawai negeri.
Sudah dapat tunjangan dan juga gaji.
Datang ke kantor selalu terlambat tidak tepati.
Waktu yang ditentukan sesuai peraturan setiap hari.
Bahkan pulang lebih dulu biasa-biasa dan mendahului.
Merasa tidak bersalah sama sekali biasa seringkali khianati.
Bahkan sering mencari-cari strategi agar orang tidak peduli.
Dianggap biasa apalagi jika merasa tidak ada yang mengawasi.

Demi masa tahun baru tiba.
Apa sesungguhnya makna dibalik berganti masa.
2018 kita tinggalkan datang 2019 secara tiba-tiba.
Bukankah ini berarti tanggung jawab yang bahaya.
Berapa waktu yang kita curi bahkan tidak berguna.
Mungkin kita sebagai pegawai negeri dan juga pegawai sewa.
Sudahkah kita tunaikan tugas-tugas dengan sepenuh jiwa.
Bukankah kita sebagai penggulu dan tokoh agama.
Enak saja seperti tidak punya tanggung jawab apa-apa.

Selamat tahun baru 2019.
Mari segera kita semua berubah.
Menjadi terbaik tepat waktu tanpa jedah.
Dengan sepenuh hati dan jiwa untuk bekerja.
Sesuai tanggung jawab manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Malang, 01-01-2019
'Abd Al Haris Al Muhasibiy

Comments