WARNA-WARNA KHAS PADA MASYARAKAT TIDUNG



Hari Kamis, 12, Oktober 2017 tepatnya pukul 10.00 WITA, kami mahasiswa dari Universitas Borneo Tarakan melakukan observasi di rumah adat Tidung yang beralamatkan jalan Keramat. Ada banyak hal yang yang dapat ditemui dirumah adat tersebut. Ada tempat pelaminan yang dominan warna kuning dan memiliki perlengkapan yang berbagai macam digunakan saat pernikahan. Banyak masyarakat suku tidung yang menjadi penelayan dan memiliki alat sendiri untuk menangkap hasil laut. Selain itu suku tidung memilki alat musik yang tidak jauh berbeda dengan suku lainnya tetapi memiliki nama yang berbeda dan kegunaan yang berbeda pula.


 Di sini saya tertarik pada warna-warna yang menjadi ciri khas dari suku Tidung. Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai warna-warna yang biasa digunakan di suku Tidung. Dimana warna-warna tersebut hampir disetiap dekorasi atau apapun itu menggunakan warna-warna tersebut. Warna kebanggan mereka itu ada warna kuning, hijau, merah, putih dan hitam. Setiap warna tersebut mempunyai makna yang berbeda-beda.
 Dalam tradisi ulun pagun, ini merupakan suku Tidung yang menganut agama islam, ada yang disebut Ulos. Ulos itu merupakan kain yang digunakan untuk membedakan strata dalam masyarakat yang dibedakan melalui warna yang digunakan. Adapun warna-warna ulos itu kuning, hijau dan putih yang merupakan lambang strata masyarakat. Saat ada acara para masyarakat kumpul dengan memakai ulos yang berbeda-beda, ulos tersebut merupakan kain yang digunakan sebagai alas atau taplak untuk makanan.
Warna kuning biasanya digunakan untuk orang yang keturunan bangsawan atau raja. Warna hijau untuk keturunan Sarief atau Habib. Sedangkan warna putih untuk tokoh masyarakat atau orang-orang yang berjasa, biasanya mereka diangkat menjadi orang bangsawan.dari pengelompokkan warna tersebut kuning bisa dikatakan sebagai warma kehormatan, kemuliaan, keagungan. Hijau bisa bermakna keyakinan atau kepercayaan. Warna hijau ini digunakan untuk keturunan sarief atau habib dimana mereka merupakan pendatang yang dipercaya karena mereka keturunan nabi yang membawa kepercayaan yang mereka anut. Warna putih digunakan untuk tokoh masyarakat yang diartikan putih itu sebagai pengabdian yang tulus. Warna kuning, hijau dan putih merupakan warna yang digunakan pada Ulos.
 Dalam seni rupa Ulun Pagun warna putih dan hitam tidak dianggap warna dan tidak mempunyai arti apa-apa, hanya digunakan untuk keindahan. Dalam dekorasi warna kuning, hijau dan putih tetapi biasanya warna putih diganti menjadi warna merah katanya supaya warna kontras dan juga merah melambangkan ketegasan. Supaya lebih kontras lagi ada warna hitam dimana hitam merupakan warna yang tidak bisa dilunturi oleh warna lain bisa dikatakan warna yang kuat yang melambangkan keteguhan. Demikianlah filosofi dari warna kuning, hijau, putih, merah dan hitam.

SITI MAYSAROH, mahasiswa pbsi fkip ubt

Comments