TUHAN: PUISI BAYU ANDARA, JEPARA




Aku melihat langit  begitu gelap malam ini
Apakah mendung yang begitu tebal,atau aku yang tak bisa membedakan waktu.

Tuhan boleh aku bertanya.
Apakah benar hidup itu seperti putaran roda?
yang terkadang di atas dan di bawah,apakah itu berlaku untuk roda saja ataukah juga berlaku untuk kehidupan manusia.

Tuhan
mungkin sudah kodrat manusia yang selalu menuntut lebih,harus selamanya diatas
bergelimang harta,banyak uang,bisa membatu orang yang di cintainya agar bisa di bilang tulus.

Andai aku juga bisa meminta lebih,aku tak ingin pergi sejauh ini Meninggalkan orang-orang yang aku cintai,bahkan entah aku kembali ke pelukan mereka atau tidak itupun atas kehendakmu.

Tuhan
Seseorang datang kepadaku dengan cinta dengan segala cerita kebesaranmu bahwa engkau lah yang menentukan kehidupan manusia di dunia ini.
Engkau memberi segala apa yang dia ingini. Rumah bagus,mobil,motor dan sebuah pekerjaan yang seolah seperti hujan  di musimnya.
Namun engkau juga menegurnya sebentar namu dia tidak terima bahkan bercerita tentang pelacur,pergi dengan lelaki  semata hanya menutupi apa yang pernah engkau beri.

Tuhan
Jika boleh biarkan yang di atas tetap di atas agar  tak ada maling,rampok, bahkan pelacur dan pergi dengan lelaki lain agar semua selamat setidknya bisa mengurangi dosa mereka.

Tuhan
Boleh aku meminta
aku ingin menemui orang-orang yang aku cintai
Jika pekerjaan halalku kurang,aku ingin jadi perampok,maling,penipu bahkan pembunuh,itu semata karna aku tidak mau mereka jadi pelacur atau wanita yang di sewa lelaki
dengan begitu aku tak akan pergi meninggalkan mereka.

Comments