PERNAK-PERNIK BULAN BAHASA: PENULISAN "DI"



Penulisan awalan di- dan kata depan di yang bertebaran media sosial (medsos), termasuk di Facebook (Fb), banyak yang kacau-balau. Ada yang ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, ada pula yang ditulis terpisah. Coba cermati penulisan awalan di- dan kata depan di pada empat kalimat berikut.

(1) Buku itu telah dibacanya beberapa kali.
(2) Buku itu telah di bacanya beberapa kali.
(3) Penjelasan Anda diatas mudah dimengerti.
(4) Penjelasan Anda di atas mudah dimengerti.

Penulisan yang benar terdapat pada kalimat (1) di mana awalan di- ditulis serangkai dengan kata bacanya, dan kalimat (4) di mana kata depan di ditulis terpisah dengan kata atas. Berikut penjelasannya.

Pertama, sesuai dengan ketentuan, awalan di- dan juga awalan-awalan yang lain, harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Awalan di- membentuk kata kerja pasif, sebagai lawan dari awalan me- yang membentuk kata kerja aktif. Lawan dari kata "dibacanya" adalah "membacanya." Perhatikan contoh (1) di atas. Penulisan awalan harus diikuti dengan tanda baca penghubung (-) sehingga penulisannya: di-, me-. Itu menunjukkan bahwa yang namanya awalan itu tidak bisa ditulis terpisah, harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Kedua, sesuai dengan ketentuan, kata depan di harus ditulis terpisah (berdiri sendiri) dengan kata yang mengikutinya. Kata depan di menunjukkan arti tempat atau jarak. Perhatikan contoh (4) di atas. Contoh yang lain, yakni: Buku yang ada di dalam lemari itu dikeluarkannya satu per satu. Di dalam lemari menunjukkan tempat atau jarak.

Berikut ini adalah sebuah kalimat yang menunjukkan contoh penulisan awalan di- dan kata depan di dengan benar:
Diambilnya buku baru yang ada di depan meja, kemudian diletakkannya di bawah kursi dekat lemari pakaian.

Mari kita menjunjung tinggi bahasa resmi negara kita dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.


Yohannes Sehandi, dosen Universitas Flores dan sastrawan NTT

Comments