PERNAK-PERNIK BULAN BAHASA: AKRONIM HURUF BESAR, AKRONIM HURUF KECIL



"Ada akronim yang ditulis dengan huruf besar semua, ada yang ditulis huruf awal huruf besar,  ada pula akronim yang ditulis dengan huruf kecil semua. Bagaimana ketentuan penulisan  yang benar? Mohon pencerahannya, Pak."

Demikianlah bunyi pertanyaan yang masuk ke WA saya tadi sore setelah pengirim pertanyaan membaca penjelasan saya tadi pagi di rubrik "Pernak-Pernik Bulan Bahasa" (4) tentang singkatan dan akronim. Berikut pencerahan yang bisa saya berikan. Kalau keliru mohon disempurnakan oleh kawan-kawan netizen yang lebih ahli di bidang ini.

Seperti sudah saya jelaskan tadi pagi pada Seri (4) rubrik ini, akronim adalah salah satu jenis bentuk pendek bahasa Indonesia yang diucapkan seperti sebuah kata biasa. Berbeda dengan singkatan yang diucapkan huruf per huruf.

Akronim ditulis dengan huruf besar semua apabila akronim itu diambil huruf awal dari setiap kata. Contoh: IKIP (Institut Keguruan Ilmu Pendidikan), AJI (Aliansi Jurnalis Independen), SIM (Surat Izin Mengemudi),  dan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Akronim yang "tidak" diambil huruf awal dari setiap kata, "tidak" ditulis dengan huruf besar semua. Peganglah ketentuan ini baik-baik.

Akronim yang huruf awalnya ditulis dengan huruf besar apabila akronim itu merupakan nama lembaga atau institusi. Misalnya, Uniflor (Universitas Flores), Unipa (Universitas Nusa Nipa), Peradi (Persatuan Advokad Indonesia), dan Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia).

Akronim yang ditulis dengan huruf kecil semua apabila akronim itu bukan merupakan nama lembaga atau institusi. Misalnya, tilang (bukti pelanggaran), siskamling (sistem keamanan lingkungan), pemilu (pemilihan umum), rapim (rapat pimpinan), dan rakornas (rapat koordinasi nasional)

YOHANES SEHANDI, DOSEN UNIVERSITAS FLORES DAN SASTRAWAN NTT

Comments