PENYAIR AGUS R SARJONO: GELAP DAN TERANG MASA DEPAN SASTRA INDONESIA




Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  Yogyakarta kembali menggelar kuliah umum dengan menghadirkan penyair senior  Agus R Sarjono di Kampus 2 UAD (17/10). Menurut panitia, Wachid Eko Purwanto,  dalam kuliah tersebut, Penyair Agus R Sarjono menyampaikan tentang gelap dan terang masa depan sastra Indonesia.
Menurut Agus R. Sardjono, masa depan sastra Indonesia itu gelap-gelap terang. Disebabkan adanya dua hal.
Hal pertama adalah hal yang positif membahagiakan. Buku pada saat ini lebih mudah didapatkan. bahkan bisa didapatkan dengan cara yang murah. Berbeda dengan keadaan pada masa lalu. Buku didapatkan dengan cara yang tidak mudah sekaligus tidak murah.
Sekarang ini ebook berlimpah. Kita dapat mendownload buku apa saja. Dan dapat membacanya kapan saja.
Hal kedua adalah hal negatif. Pada saat ini orang memang banyak yang bisa dan mau membaca. Hanya saja bacaannya pendek.
Hal ini disebabkan karena para pembaca terpenjara oleh gawai mereka masing-masing. Orang lebih banyak membaca status dan share wa. Orang sudah tidak sanggup lagi membaca tulisan panjang.
Hal-hal demikian ini mengakibatkan kita menjadi kekurangan contoh, kebanyakan nasihat. Menjadikan kita kurang merenung.
Tapi jangan khawatir. Masa depan sastra lebih baik dari pada masa depan politik. Hal ini dibuktikan dengan masih dikenalnya para penulis pada masa lampau misalnya Ranggawarsita atau Chairil Anwar.
Namun tokoh politik - misalnya menteri ekonomi atau gubernur atau walikota pada masa revolusi Indonesia - sudah jamak yang lupa.
Pertanyaan yang kemudian bisa dimunculkan adalah 'Lalu buat apa menjadi tokoh dengan biaya yang besar kalau hanya untuk dilupakan?'
(sumber: eko wahid purwanto,  universitas ahma dahlan)

Comments