PENJUAL TELUR DI DEPAN WARUNG: PUISI LISTIN WAHYUNI, DEPOK


: yu par

perempuan sederhana
sandalan jepit ke mana mana
kebaya lusuh setagen tua
berkain batik seadanya

setiap hari sekeranjang telur
diponcot kawal. dikait pada
boncengan sepeda tua
jerih payah mengais rejeki
kini jadi ribuan cerita
keringat, doa, airmata ibu
yang dipungut dan disimpan
rapat anak lelakimu: abi dzarin

engkau yatim, yang bahagia
masih terus mencium surga
ketika anak anak lain
menjadi piatu: kehilangan
rasa malu

dan pada zaman yang berdebu
aku melihat diriku. masihkah
berwajah ibu?

-------
Listin Wahyuni
Depok 1440 H

Comments