MENJERITLAH MEMANGGILNYA SELAGI KAU BISA: PUISI IRWAN SURIANTO, MAKASSAR


Tuhan mencubitmu dan tersenyum
Melihatmu menangis dan berteriak
Memanggil nama-Nya
Menjeritlah pada Asma-Nya
Selagi kau bisa

Tuhan menamparmu dan tersenyum
Melihatmu sadar  dan tersungkur dalam kepongahanmu
Kembaliah pada-Nya
Selagi waktumu masih Ada

Sejenak skenario derita itu
Mengajarkan tentang kewajaran Dan kepantasan
Merasa besar tapi kerdil
Merasa kuat tapi tak berdaya
Merasa kuasa tapi tak bisa apa apa
Engkau hanya mampu
Menangis Dan menjerit
Berlari sekuat kuatmu
Menghindari reruntuhan
Berkejaran dengan air laut
Yg mencakar pantai
Menerkam gedung gedung
Melabuhkan kapal kapal

Gempa bumi lagi....
Tsunami lagi...
Cuman sebentar..
Tapi menyisakan Lara berkrpanjangan.
Pilu Yang menikam
Kehilangan segalanya
.merintih...
Kelaparan...
Kehausan
Tragis....
Trauma Yang terendap
Sampai anak cucu
Pelajaran berharga
Bagi Yang menyisakan Iman
Di qalbu nya..

ISNUR BANAVENTURA
Makassar, 1. Okt. 2018

Comments