GORESAN MALAM SENDU: PUISI YUFITA, PONTIANAK



Duduk di teras
sambil mendengar petikan senar gitar
yang mengalun syahdu
meningkahi suara sepupuku
yang hampir mirip seperti orang lagi berbisik lewat tembang-tembang lirihnya
serasa membawaku kembali
pada masa kanak-kanak penuh mimpi.

Sejenak aku pun mulai mengukur
seberapa panjang jalan yang terlampaui
dan seberapa banyak persinggahan
yang tak sempat dikunjungi
ah, waktu
Betapa cepatnya engkau berlalu
Sedih dan gembira entah ke mana jejaknya
Tiba-tiba saja aku telah terdampar di sini
dalam keberadaan yang tak sepenuhnya bertanda.

Comments