DI MUSIM TERIK: PUISI LISTIN WAHYUNI, DEPOK



embun pagi berucaplah padaku
jangan katakan kau gagal merindu
masih ada seribu cara
melebur bersama cahaya
matahari masih  tetap setia

tidakkah kau lihat melati ingin menari bersamaku berikanlah gilirannya
mementaskan putih
membungkam bias warna di kalbuku. hingga tinggal : satu

dan matahari menyeret kita
atas nama cinta
rasakan teriknya
tidakkah kau nikmati
luka yang pernah membakar
pedang lisan bermata cahaya :
ahad, ahad, ahad

bukankah itu rindu
yang merajam
kesemena-menaan kita?

-----------
Listin Wahyuni
Depok, 13 Dzulhijah 1439 H

Comments