RUH CINTA: PUISI RISSA CHURRIA, BEKASI





selamat pagi matahariku
yang menyala tiap siang
dan.  menghangatkan
di perbatasan malam

kita berjalan beriring
di tiap kelok bersimpang
menyibak segala aral gamang
nestapa terkadang meradang

bila aku mata
kalulah air mata
yang jatuh di kening
dalam debur bahagia

bila aku menjadi air mata
aku akan tenggelam di matamu
tak mau luruh agar tak habis habis
aku hidup dan beristirah
di tiap sudut matamu

kaulah ruh yang hidup
di jiwa dan seluruh raga
akulah rusukmu yang diam
di antara jantung dan paru

meski nafas kadang tersengal
tangis tawa membeberkan tanya
tangan masih saling mendekap
mata kita tetap bertatap tatap
satu suara dalam jiwa di pelabuhan senja

setu, 16.09.18

Comments