Bekas tusuk paku di pagar kayu itu, adalah rasa sakit yang telah sembuh di kasat mata,
pedih itu telah sirna,
darahpun telah mengering,
luka pun mengatup,
pada paras dedaunan pun kembali menawarkan kuntum,
tersenyum saat mentari mengusik tidurnya yang lelap,
penuh kebebasan.
Bekas luka itu adalah kenangan,
menjadi jejak bahwa dirimu pernah ada, menyeyet mengoyak,
hingga menjadi rasa mengharu biru, walau langit cerah di sinar mentari
yang mewabah.
Sekali terkenang,
bekas luka itu kembali meradang,
mencincang-cincang gelora yang kemudian padam,
di sudut kelam itulah,
aku pernah tersudut.
Kobar Jambi, 12092018
Comments
Post a Comment