DUKA PALU: PUISI ESTI ISMAWATI, KLATEN



laut senandungkan pilu
pantai Talise menangis
832 syuhada terenggut
langit menunduk
rumah-rumah runtuh
semua bersujud kepadaMu

masih sisakan haru
jalan-jalan sore di pantai Talise
bersama kenangan
yang terabadikan kawan
tamasya dan berbagi limu
di 2015 akhir

kini tinggal puing-puing duka
merana dan menyesak di dada
hotel Roa Roa, Ramayana, dan
ribuan bangunan lampus
di ulang tahun Palu pupus

senja membara
langit muram lirih bicara
bahwa gempa demi gempa
mesti diterima sepenuh hati
sebagai konsekuensi
dari negri bercicin api

gempa dan tsunami
menjelma bagai siluman
sisakan duka dan lara yang
datang tak diundang
pergi pun meradang-radang

tapi engkau tak sendiri
selagi iman masih di hati
doa menggema di udara kering
datang dari 12 penjuru mata angin
menggamit firman Tuhan
yang kemarin dilupakan :
Tuhan kami bertaubat

Klaten, 30 September 2018

Comments

  1. Mantaaabbb Bunda Esti,
    Semangat berkarya untuk Negeri Indonesia

    ReplyDelete

Post a Comment