DUKA PALU-DONGGALA: PUISI HERI MULYADI, LAMPUNG



Innalillahi.

Palu dan Donggala, rumah beta mengais rezeki.

Jembatan yang kini remuk itu, tempat beta baku lalang, labuhkan barang.

Duhai, betapa cepat semua berlalu, diduli Engkau Sang Maha Takdir.

Ampuni khilaf salah kami jangan serak beribu murka.

Sembab mata
dapati dukamu
wahai sahabat.

Tabahlah,
walau buncah air mata.

Sebait doa terpanjat
terpacak aku di depan kuasa-Mu
kiranya semua berpulang jua.

Banten, 29 September 2018

Comments