Beban Keikhlasan: Puisi Anto Narasoma, Palembang



hidup dalam keniscayaan, seperti beban menjamu keyakinan. tiap tangis yang kau limpahkan sejak kelahiran, itu pun beban

lalu kau bawa beban itu ke mana waktu melangkah. tak tahu, apakah senyum yang kau tampilkan lewat wajah dan beban kehidupan meringankan kita?

hidup dalam hitungan usia, dikitari beban-beban dalam beribu beban. tiap beban adalah ibadah. jika waktu telah menetapkan diri sebagai sujud, beban pun menjadi amal

tak setengah hitungan pun yang tampil tanpa jiwa. karena jiwa-jiwa yang kelaparan pun adalah beban

Wamma khalaktul jinna wal insha illa liak buduun.  hidup pun dibebani.pengabdian. karena beban paling berat sebagai beban, membuka pintu-pintu amal bagi kewajiban manusia

beban dan keringat akan mengucur setelah lewat jalan tanpa batas. karena batas pandang beban sebagai kewajiban, Ia pun tampil dari  rahim keikhlasan.

Tirta Bening, September 2018

Comments