BAYANG-BAYANG TUBUHKU MEMANJANG: PUISI ANTO NARASOMA, PALEMBANG



aku berlari kencang ketika getaran itu memburu ras takut. tiap detik gerakan rasa dari bawah bumi meluap menjadi gempa

aku berlari membentur dinding. bayang-bayang yang bersembunyi di balik tubuhku, keluar menyelamatkan situasi

kepanikan pun memghantui bayang-bayang panjang sehabis hujan. rintik air dan luapan laut mengeja getaran dalam amplitudo

dalam huruf yang dieja, bayang-bayang gempa muncul dari donggala, palu dan mountong. tiap getar mengeluarkan bayang-bayang pekat dari tubuh itu

--  detak jantungku pun terdengar lewat getaram gempa

aku dan orang-orang itu lari bersama,  mengejar tempat-tempat tinggi untuk melepas bayang-bayang ketakutan

-- gempa, gempa!! teriakan itu seperti genderang  bertalu sebelum perang

listrik dan energi yang menanti sejak tadi terputus. seperti tubuh membentur dinding. mengeluarkan  beribu bayang dari pusat gempa sebagai berita.

Tirta Bening, September 2018

Comments