Aku malu pada waktu
Saksi bisu akan tumpahnya bening hangat di pipi merona
Mengantar buah hati menimba ilmu
Mengikhlaskan kepergiannya dalam hitungan bulan kenangan
Aku lupa bagaimana menit meninggalkan hari
Hingga saat ini aku akan menjemput kehadirannya
Waktu... aku malu padamu
Allah Azza Wajalla
Menciptamu dengan kebisuan dan kebutaan
Namun mengapa kau tersenyum?
kau selalu tersenyum padaku
Walau lara membingakai hati
Walau kerisauan memenuhi relung
Karena kau yakin
Wahai waktu
Akan lara dan risauku
akan kau sulap
Menjadi sebuah kebahagiaan
Tertampak raut wajah dan sikap buah hatiku dengan ilmu
Dan akhlak mulia tertanam di dirinya
Comments
Post a Comment