PUISI BULAN TEMARAM: PUISI ERYKA SYAMS, BOGOR



Ketika mencongkel kaleng buah itu, tersembul wajahmu yang ikut ruah ketika tertumpah dalam mangkuk cinta. Kunikmati hatimu yang hampir sekarat, karena berharap tanpa keberanian.
Kau pengecut!

Kulumat hatimu yang masih merah, membisikkan kata yang tak pernah sampai...
Gatot Kaca, tenggelam dalam ledakan mesiu dan lahar di temaram malam bersama badai. Cintamu pecah-pecah berpendar rasa ketakutan dan kekhawatiran.

Bergelombang seiring riak dan gelombang.. Adakah semerah cinta Ratu Pantai selatan? Yang tak pernah mencapai tepian, ketika harus terdampar dalam sisa-sisa kasih membuta.
 Ada dendam kesumat melumat dikedalaman tersembunyi.
 Buih-buih serta berhamburan meninggalkan jejak kebimbangan.

Genggaman hatimu coba terburai.
Karena tak ada yang sanggup mempertahankan sebuah nyali pengecut. Apa yang kau banggakan di kedalaman janji-janji cinta pada Cleopatra?
Kemilau binar lentik bulu mata ataukah sekedar ranum bibir merah dan bangir hidungnya?

Mari dekat!
Agar dapat kulempar kau jelang langit ketujuh.
Agar kau tahu, semua perlu diperjuangkan. Tangguhnya lenganmu menyisip hati, kokohnya kepalmu merangkai mimpi.
Yang kelak menjadi harap dan nyata, kau lah pemenang walau bukan juara.
Duhai Gatot Kaca , kemana kini kau terbang, karena kini yang kudapat hamburan sayap-sayap patahmu mengiringi mimpi terakhirku.

CILEUNGSI, 14082011



Ilustrasi dymash/ yuk ikuti berikuti

Comments