LUKAKU KE TENGAH LAUTAN: PUISI ERYKA SYAMS, BOGOR



lama kumengarungi bukit sendirian...
semak berduri dan rimba belantara
tidak saja lukai langkah ini... tapi hati ini.
dan kini...sauh telah kupasang.. layar tlah kukembangkan...
dalam gelap malam kucoba walau dalam kesendirian...
sederhanakah luka yang Kau beri untuk hidup yg penuh nyeri
tlah kulahirkan dan kubesarkan titipanMu..
berharap hari ini ada yang menyebutku ibu...
sepi... hanya desau angin menyongsongku dari celah nyiur di tepi pantai...
berharap ada yg memanggilku pulang...
kabut...
makin kencang layarku ditiup angin malam...
Pergi...pergilah kemana kan kau bawa perih ini...
biarlah air laut merasakan pekatnya air mataku...
dan jauh di tengah samudera kulihat...
dua tangan dikembangkan menyambutku...
kukejar....kuberlari di atas air...
makin ku kejar ia semakin jauh...
ragaku berjubah putih...
tak tahukah sedalam apa tikaman kehidupan kulalui...
kemarin aku masih seorang perempuan pendekar bersangkur dan berpedang... tak ada pedih kulewati semua...
mengapa kini aku kalah bertarung di tengah lautan dlm.gelap malam???
kemana keberanianku yang dulu...
mengapa kuteriakkan luka menganga yg tak satu pun jiwa merasakannya...
aku terlahir tak sendiri...
tapi kemana..kemana darah sejatiku kecil dulu...
sudah hilang jugakah di tengah gelombang???
masih layakkah kuteriakkan...
Ayah Ibu kau dengarkah di alam sana rinai lukaku????

Cileungsi..derai air mata tak cukup melerai luka...02062017.10:48


Ilustrasi cahyaningsih/ yuk klik iklannya

Comments