PUASA GEMBALAKAN AKU: PUISI ASPAR PATURUSI, MAKASSAR



sahur mengetuk lelap tidurmu
puasa telah menunggu di tepi fajar
bakal terjadi pula perjumpaan khusyuk
sentuhannya tetap tajam walau berulang
tiap tahun puasa menyapa dengan penuh riang

sesungguhnya amarah terbelenggu kukuh
segala nafsu jahat hilang daya terkerangkeng
namun iblis tak pernah lelah menggoda manusia
disodorkannya hidangan korupsi yang lezat
siapa yang mencium aromanya, tak mampu menahan liur

puasa pun berlalu ke rangkulan fajar
puasa tak suka bersama orang rapuh iman
padahal siang dan malam selalu taat pula puasa
matahari dan bulan juga memberikan kesaksiannya
sedang pergantian siang dan malam adalah debar hidup kita

puasa, bisakah kuraih sempurna dari ruhmu
bisakah kukubur dosa-dosa di sekitar halamanmu
masihkah aku harus belajar menggembalakan hawa nafsu

Jakarta, 29 Juli 2012


Ikustrasi tempo foto/ yuk klik iklannya

Comments