Lambaian ilalang dan kulik alang, menyayat dan rontokkan satu-satu harap. Engkau yang pergi takkan lagi rindu kita berujung temu. Larutlah aku dalam bait-bait doa tuk siasati duka yang entah bagaimana mengobatinya.
Hidup sebagai persinggahan pun telah kupahatkan tiap saat, tak jua redakan risau. Kau hilang di mata, berkulindan indah di jantungku. Selalu sesakkan dada. Entah bagaimana meredakannya.
"Jika sakit akan ada obatnya dan hilang takkan ada gantinya," gumamku di antara ilalang yang bergoyang pelan.
25.05.18
Ilustrasi flickr/ yuk klik iklannya
Comments
Post a Comment