SURAT MISTIK KI DANARTO: PUISI AGUS R. SARJONO, JAKARTA


Sekalipun jantung tertusuk panah
Parah merah berdarah-darah, tak bisa
kau tangkap Malaikat dengan jaring gundah
sebab ada yang diam-diam membakar pasar-pasar
agar tergelar lahan luas dengan api berkobar
lalu gedung-gedung tinggi, semerbak mekar
membangun jarak dengan kaum yang lapar.

Kambing bakar bersaus madu
madu dipanen dari hatiku.
Hati berdebar rindu-rindu
belum padamkah api di tungku?

Sekalipun kau mainkan sandiwara
atas sandiwara atas sandiwara, tak bisa
kau tangkap Malaikat dengan jarring ratapan.
Maka saksikan saja bagaimana alam semesta
dengan anggunnya menarikan bedaya.

Kambing goreng berbumbu rempah
rempah ditanam di ladang gundah.
Sangsai di kalbu tak mau sudah
asmara tlah lama berbunga barah.

Meskipun nekat gergasi kesumat, tak bisa
mereka tangkap Malaikat
dengan jaring hasad angkara.
Cuma dengan sunyi semesta cinta
baru Ia sedia bergegas tiba, memanen doa-doa,
menjahit kalbu yang tercabik luka
oleh manusia deksura dan lara nestapa.


Ilustrasi seputar tangsel/ yuk klik iklannya

Comments