MUSNAH: PUISI JINGGA KELANA, BANGKA BELITUNG



Di pelataran mimpi, kenangan kita berdua menari senang; di ruang nyata, ingatan hanya menggenggam bayangan.

Satu buah batu bata harapan yang kau tempelkan dijantungku, tak ada maknanya jika kau robohkan dinding hatiku.

Bagian tersakit dari kehilangan, adalah melepaskan sesuatu yang pernah hangat dalam genggaman...

Jingga Kelana,
Lelaki Pemalu.


Ilustrasi tribunnews/ yuk klik iklannya

Comments