KOPI YANG DISAJIKAN: PUISI ENDUT AHADIAT, PADANG



“oh, silahkan tuan !”
dahulu, tuan membawa beberapa batang pohon
kami tanam di tanah kami yang subur dan luas
sumatera, kalimantan, jawa dan sulawesi

“oh, tuan !”
pohonnya itu tumbuh subur dan berbuah
padahal di tanah asalnya berbeda
dengan tanah kami
kering

sekarang, tuan dapat menikmati buah tanaman kami
peluh kami menetes di ladang-ladang dan perkebunan
menunggu buah masak di batang
dipilih yang matang saja
kami jemur di keringkan
lalu ditumbuk dengan alu berhari-hari

“tuan !, duduklah di kursi dengan tenang”
kami antar buah yang ditumbuk dengan alu tadi
dengan seduan air panas yang menggelagak
harum aroma buah yang ditumbuk dengan alu buah itu adalah kopi
asap mengepul ke angkasa
“heem… nikmatnya kopi yang disajikan”


Padang, 102016


Ilustrasi enciety/ yuk klik iklannya

Comments

Post a Comment