TUBUH PECAH: PUISI HERI MULYADI, LAMPUNG



itu tubuh pecah sudah
tercabik jatuh
terburai luruh
gugur rubuh
bersama gelegar letup bom.

lalu, kemana ia diabadikan
ke jalan setan
mungkin
pasti.

dalam kelam,
kubaca jalan ini negeri:
pemangsa berjejal-jejal
predator beranak pinak
berkelindan di balik teriak amarah orang ramai, saat massa diombang berlaksa propaganda.

"jangan-jangan kita tengah melangkah ke jalan setan dalam hening rindu memeluk tuhan," sendu batin ini.

itu tubuh entah untuk apa
entah untuk siapa...
kosong...
hampa....

teror tiada guna...

nyawa tak berharga
demi ambisi, murah saja.

kusapu pandang di rembang petang
jalanan menghitam
iblis-iblis bersembunyi di tinggi gemerlap gedung kepongahan.

Quest, 25 Mei 2017




Ilustrasi terror painting tejo calu/ yuk klik iklannya

Comments