RINDU YANG PERIH: PUISI RETNO RENGGANIS, CEPU




Nyanyian malam
Kuseduh kepedihan dari secangkir kopi pahit
lalu mataku menitiskan butiran perih
Atas rindu yang bisu

Dari tiap rongga waktu
Aku mencintaimu dengan segenap kerumitan
begitu pelik namun berkelip pelangi
Inilah mengasihimu sederhana

Kamu di sana
Aku di sini
Tapi kita tetap bisa berpelukan
Dalam doa dan puisi

Cepu. 4-3-2018
Retno Rengganis.



(ilustrasi simponikehidupan/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments