MEMOAR SENJA PAK GURU JAMIN: PUISI SUKARDI, KULON PROGO



peluh yang menderas tak menyurutkan tekadnya
menyusuri jalan diantara deru kendaraan mewah
berjajar bangunan megah yang memandang sinis
seakan ingin berkata “sudahlah pak tua, pensiun sajalah kau di rumah !

putaran roda dan tetesan keringat adalah sebuah harapan
berjumpa anak didik yang selalu ceria
tersenyum dan menyapa “selamat pagi pak guru....”
menyiratkan sebuah harapan “ selamat datang generasi baru “

sepeda senja memasuki gerbang sekolah
berderet rapi diantara honda jazz dan terios
membaur diantara jas dan dasi
menyatu bersama bau parfum dan gincu bibir
kau berdiri bagai pulau samosir di tengah angkuhnya danau toba

pintu kelas pun tersenyum
gemuruh siswa bagai menyapa “selamat datang pak guru jamin,
kami siap menerima curahan ilmumu”

berkumpul mereka disudut-sudut kelas
berbisik-berbincang saling mencanda
seakan merembuk yang susah dicerna
ternyata...sedang menggosip artis yang sering muncul di tv
sambil menenteng tablet dan ipad mini

pak guru jamin menghela napas
“jaman dulu beda dengan sekarang”

ipad lebih berharga daripada buku
gosip lebih trend daripada diskusi
pacaran lebih familiar daripada menulis puisi
“jaman dulu beda dengan sekarang”

pak guru jamin sudah senja
sudah rapuh untuk menerawang dunia
tak bisa lari kencang dengan sepeda tuanya
jaman sudah berbeda

pak guru jamin sudah senja
tapi semangat masih membara
ada tuhan dalam hatinya
“sak angel-angele bocah, ijih ono pengeran sing ngobah-obahne ati”

pak guru Jamin sudah senja


(ilustrasi arulchandrana/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments