LAPAK ADINDA CRYSUKMA: PUISI AMIR MAHMUD, SURABAYA



Tiba saatnya jarimu menempel di istanaku
lapakmu roboh disapu angin puting beliung kala senja
Tumpahlah makanan lontong kupang, bandeng asap, sambal petis
kawanku bilang itu makanan khas Sidoarjo
kasih sayang hadir saat lontong kupang kita makan
layar lapak kubuka lebar, kaumalu-malu sambut senyumku 

Aduhai dinda, titipkan sebentar cintamu pada angin nakal itu
Kutunggu di lapakmu yang kosong membisu, tapi
rindumu tetap menggelegar ikuti irama kokok ayam pagi itu

Lapak Adinda Crysukma, 
kausapa gerhana bulan total 31 Januari 2018 Rabu silam.
Wajahmu cantik kemilau. Sujudmu penuhi sajadahku
Doamu, biarkan ada cinta keabadian
Belaian kulitmu tertunda saat jilbabmu disinari bintang-bintang.
Menimba air hujan, kau genggam salju keabadian
Saat sambal petis di bibirmu, duri bandeng asap nakal
Menusuk lidahmu yang tiada ingkar
Duri kucabut pelan, jemarimu indah tunjuk istanaku

Lapak Adinda Chrysukma
Lapakmu terbentang luas di ladangku
Hatimu menjulang tinggi indah kehijauan
Akan layu saat kedip matamu berlabuh ke tepian.

Hanya satu impian kita, Adinda:
“rindang tempat kita berteduh saat lapakmu rapuh.”


BBJT Sidoarjo, 6-2-2018


(ilustrasi lapakbarangjadul/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments