KOPI: PUISI EGHA SURYA PERDANA, TARAKAN



Dalam cangkir kopi
Kenangan menjadi hitam
Kerinduan menjadi legam.
Kepul asap menjelma awan
Menerbangkan setiap sajak
Lalu ditumpahkan oleh cahaya
Disiram oleh hujan pelangi
Luruh Menjadi puisi
Kau pernah bertanya kenapa aku sering mengumpamakan rindu,kopi dan malam di setiap sajak sajakku? Sambil menyeruput kopi aku menjawab" karna itu seprti kita serasi''
Sebelum badai datang kau adalah satu-satunya ketenangan, kini berbeda.
Tapi jika kau merasakan kesepian datanglah kemari pesan kopi terpahit,dan sesap niscaya aku akan ada di setiap kecapmu.
Kau jangan takut kehilangan ku karna kita adalah satu, ucap pahit kepada kopi!


(ilustrasi global liputan6/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments