DINI HARI, KETIKA MEREKA TERLELAP: PUISI PARMADI, JAMBI



Subuh masih belum menggeliat
senyap sunyi di kelamnya dini waktu,
terbangun dikau dari lelap tidurmu

beranjak perlahan meninggalkan peraduan balai tanpa kapuk tebal.
yang tak pernah disesali.

Perigi mengimbau diriaknya yang bening,
basuh dahimu, dan sempurnakan wudhu,
dingin segar mengerayang dikujur tubuh,
makin memantapkan jiwa menuju sajadah.

Engkau bertahajud.
berurai air mata munajadkan doa
memasrahkan raga dan jiwa

menguatkan diri yang makin terhina dikerasnya dunia yang tak kenal mana kawan, mana pula lawan.

Di akhir doa, tiada lupa engkau sampaikan
Ya Allah, selamatkan aku, keluargaku dan semua saudara muslim dari azab dunia, selamatkan kami semua dari azab neraka.

Ayam jago menyapa heningnya waktu,
tiada terasa subuhpun hampir tiba.

desau angin yang menggigit sanubari
membawamu kembali ke peribadatan,
di surau tua di pertigaan jalan
menuju ke pemakaman.
Engkau pun beringsut menuju ke arahnya.


Kobar Jambi, 20032018



Ilustrasi hariannasional/ yuk klik iklannya

Comments