DI LADANG JAGUNG: PUISI ANTO NARASOMA, PALEMBANG



sesekali kulihat betisnya, mulus kekuningan
berjajar batang tubuhnya : melambai daun daun harapan menyetubuhi angin

wanita wanita mendukung bakul, aroma alam mengusap-usap lembut harapan di antara longkang tanaman

betis betis indah itulah tiap musim panen memamerkan bentuk di balik daun daun memanjang

tatkala lengan lentik melucuti busana dalam waktu, bulu buku halus rontok di sejumlah tangan;
tergelincirlah kehalusan kulit yang mewarnai harapan

Perlahan pembungkus tubuh itu dilucuti
sedangkan senyum yang sembunyikan sejak musim tanam, tampil di antara gigi geligi musimmu

: tahun ini kau bawa  sekarung doa; menanti tawar-menawar hargamu di malam tahun baru.

November 2017




Ilustrasi artisoo/ yuk klik iklannya

Comments