CERMIN DI BATAS RUANG RINDUMU(KU): PUISI IDA NURUL CHASANAH, SURABAYA





Saat pagi hadir kembali  ruhtubuh mulai lupa
dan seakan tak peduli akan mozaik cinta
yang masih jua terserak
dan puzzle pun belum tertata
tubuh mulai bergerak seperti biasa
dendangkan rutinitas, dan sesekali berteriak melepas galau yang tak terkata...
Ruhtubuh yang saat masih janin sempat bercumbu dalam rahimnya
sudah jauh lebih dewasa dari inangnya
bahkan kunci bahagia abadi bermahkota Cahaya
telah terenggut dalam genggamannya
tapi ia tetap setia dalam proses sepenuh cinta
menuju Cahaya...
karena ruangwaktu masih bisa membolakbalikkan ruhnya
masih kuasa lagi mewarnai tubuh mungilnya
masih jua kah engkau menunggu datangnya waktu
sementara kini ruangwaktu masih bersama ruhtubuhmu.....
ruangmana lagi yang kau nanti
sementara waktumu terus melaju
mereka telah menunggu
di Ruang Rindu.


@Bilik Cahaya, Juni ‘15



(ilustrasi pheseg/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments