APA KITA SUDAH BAHAGIA: PUISI ANSORI BARATA, JAMBI



Apakah kita sudah bahagia
makan tiga kali waktu, dan libur
yang belum tentu datang
karena kerja membelenggu.
Terkadang belum lagi habis bulan
perut mengajak kita mengenal
arti garang, sekaligus perang

Apakah kita sudah merasa bahagia
berjalan di atas kendara bercahya
yang bukan milik kita. Terkadang
Belum lagi sampai tujuan wisata
telfon berderang dering meminta
tagihan yang tak kita sangka
masih dua belas bulan tersisa.

Apa kita sudah merasa bahagia
dengan penderitaan yang kita hias
dari bunga bunga dan dari duri duri?

Rumah kita beli berikut tanahnya,
tanah kita beli sekaligus air di bawahnya, tetapi air masih kita beli
rumah masih kita gali agar lebih tinggi.

Saat kemarau, air kita cari
hingga usai di lorong sepi.
Air kita halau ketika  banjir mengundang risau. Dalam hujan,
orang mengeluh sia sia. Dalam
gelap kita mencari peruntungan,
kebahagiaan seperti cahaya,
sabar menahan dahaga.

Rumah kita, masih belum tinggi.
kebahagiaan mesti digali, lagi.
Apa kita sudah merasa bahagia
dengan lukisan harimau yang
tengah berdandan di halaman
jiwa kekuasaan?.

Atau dari sepatu, baju, dan kacamata pilu yang kau kenakan,
catatan pemasukan dan pengeluaran, dari hasil letih
atau culas, dari mencari atau
mencuri, dari apa saja yang
membuat kita seolah paling bahagia yang lain tidak.?

Matahari mulai condong ke bumi
sinarnya jatuh ke relung jiwa
di bumi ini, orang orang bahagia
tidak begitu banyak.


Jambi, 2018



Ilustrasi balchiraga/ yuk klik iklannya

Comments