TERSERAK DAN TERCABIK: PUISI PARMADI, JAMBI



Dedaunan yang gugur terserak di hampar tanah,
bunga yang terurai dari tangkainya tercabik paksa dari terpaan udara,
dahan yang patah dan terjerembab dalam kerapuhan,
dan cikal buah yang tak kuasa bercokol pada arasnya karena tersapu badai, mungkin itu aku,
dalam kemelut kehilangan segenap harap, karena ketidak tahuanku,
tentang kedalaman rasa di gelombang benak,
yang mengibas pandangan namun tak jelas pantangan.
Aku sendiri.
Menghibur diri, walau kini pastinya aku harus tahu, engkau pun tiada lagi.

sementara dedaunan yang gugur terserak, adalah bukti bahwa engkau takkan lagi akan kembali

Mendalo, 010218


(ilustrasi Somerset & wood / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga Dan mencerahkan)

Comments