Dalam kesunyian dia mendengar suara-suara
Angin, senja, dan kabut adalah bisikan-bisikan
Gesekan biola menggemakannya ke jiwa-jiwa
Di senja terakhir, ingin sekali dia bernyanyi
Biolanya memainkan senja jiwa untuk semesta
Untuk luka dan duka dunia yang tak pernah usai
Di hari terakhir ingin sekali dia menari
untuk cinta dan mimpi yang selalu berlalu
Tiba-tiba matahari lenyap dan langit menjadi gelap
Tubuhnya menjelma seberkas cahaya
Dan ketika raganya berhenti menari
Ia tergeletak tak bernyawa
Dengan dua tetes air di sudut matanya.
Dalam kesunyian dia mendengar suara langit
Mendung yang bergumpal-gumpal adalah nestapa kami
Kematiannya menghidupkan suara di jiwa-jiwa kami.
Yogyakarta, 10 Februari 2018
(ilustrasi buka lapak/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment