akhirnya kau memilih jadi petani
kau tinggalkan gemerlap kota
kau tancapkan benih padi
kau tanam sepi di hati
kau kalah oleh galau kota
oleh deru mesin
oleh asap dan debu
oleh rimba beton
oleh macetnya cita-cita?
sobat, ayunkan cangkul sekuatnya
senyumlah pada tanah subur
mungkin harapan masih utuh
menjalar di padang rumput
kulihat kulitmu tambah hitam
tidak oleh noda gelap malam
tapi oleh siraman cahya mentari
teduh wajahmu membuatku iri
sobat, gumulilah lumpur sawah
Jakarta, 1 Juni 2011
(ilustrasi pinterest/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment