RINTIH DALAM HUJAN: PUISI RISSA CHURRIA, BEKASI



rintih hujan
cuaca menjadi buram
dada mulai tersengal tangisan
saat aku mendatangi-mu dalam sunyi

kecipak air di luar masih berseteru
mengharokati setiap rakaat sujudku
belum sempurna rukukku
diamku pujaku

riuh salawatku
malam makin ritmis
membawakan aku ribuan gigil
aku hilang bentuk dalam rimbun-mu

cuaca masih setia abu abu
aku masih juga di sini
merapal ayat ayat-mu
dalam cumbu

inilah halwatku
pada riak malam
sukma rindu merajam tajam
hingga buta seluruh aksara di mataku

teruslah mengajakku mengeja kata kata
agar aku mampu berbicara
tanpa jarak dengan-mu
berwajah wajah

awal akhir
kepada-mu kembali aku
jerit panggilku mengendus rahmat-mu
setiap kali aku tertunduk tergugu pilu

Setu,  15 februari 2018


(ilustrasi ebay/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments