MENUJU CAHAYA: PUISI YUFITA, PONTIANAK



Aku menyimpan cahaya
dari kuntum senyummu dulu
Aku menyimpan cahaya
dari pijar matamu ketika itu
Aku mendapati pekatnya gelap
dari keterasinganmu

Tak ada siang
Tak ada malam
Tak ada kau
di persinggahan waktu

Beranjaklah dari bilik gelap
agar aku kembali mengenalmu
Melangkahlah ke arah cahaya
meski harus merangkak!

Meski tetesan pedihmu
kembali semerah darah
Meski pilu melamurkan
pandangan
Jangan biarkan ketakutan memerangkapmu
kembali ke bilik senyap!

Kubu Raya, 5 April 2017



(ilustrasi petapixel/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments