MENGGELITIK KEKAGUMAN DIRI




Negeri Awan

Aku melayang terbang
Terbang tanpa sayap
Melintasi gumpalan-gumpalan putih
Menyibak kabut fatamorgana

Aku tinggi
Aku berteriak girang
Melepas dahaga dan sesak terpendam
Berjalan, merengkuh udara
melihat biru dan lengkung warna

NegeriMu indah dan tentram
Bersih dari noda
Jauh dari kemunafikkan
Jelajahi sumbu putaran dan kodrat

Berbeda, sangat berbeda
Kami yang di bawah sana
Berpacu, berlomba untuk hidup
Terus meraih impian dunia

Negeri awan
nirwana Kesejukkan
Kirimkan kami salju kedamaian
agar berdampingan dalam keberagamaan

Talukkuantan, 18022018
Ruang teduh




MENGGELITIK KEKAGUMAN DIRI

Membaca puisi Viola Marsha bertajuk "Negeri Awan" dari sisi tipografi persajakan cukup menarik.

Jika dilihat dari pemilihan kata untuk menuturkan kisahan tentang kekaguman, berkaitan  dengan psikologi  penyairnya.

Kekaguman terhadap sesuatu merupakan reaksi dari yang dilihat dan dirasakan. Karena itu penyair yang hidup di buni begitu kagum dan takjub ketika merasa berada di antara taburan awan.

Puisi-puisi sejenis ini selalu ditulis secara estetik dari sejumlah penyair kita.
 Prof. Dr A Teew menyatakan, belum ada seorang achli bahasa jang dapat membagi-bagikan prinsip dasar suatu genre sadjak, namun tanpa disengadja pola-pola itu akan terus berlandjut (Kesusteran Indonesia oleh B Simorangkir dan Simandjuntak terbitan Jajasan Pembangunan Djakarta, 1953).

Begitupun penyair Nikaragua, Dario Ruben (1867-1916), menyatakan, kekaguman terhadap satu tofik, karena melihat sesutu jang baru dan belum pernah kita miliki.

Dalam bait pertama Viola menulis, ..Aku melayang terbang/ terbang tanpa sayap/ melintasi gumpalan-gumpalan putih/menyibak fatamorgana..

Aku melayang terbabang../ Ketika kita merasakan dan melihat sesuatu yang belum pernah dirasakan,  diri kita akan dililit kebahagiaan. Diri kita seolah dimanjakan sesuatu, sehingga terasa terbang tak bersayap..Terbang yanpa sayap/.
Terutama berada dalam sejumlah keindahan (gumpalan-gumpalan putih), seolah berada di dunia lain (menyibak kabut fatamorgana).

Dalam ketakjuban dan kekaguman, kita merasa tersanjung (bait II.. Aku tinggi..). Kesanjungan itulah kita berteriak girang.

Korrie Layun Rampan menyatkan, sajak akan mengungkap makna tersirat dari rangkaian kata-kata (diksi). Dengan struktur yang ada, puisi dapat dikembalikan  kepada kepuisian puisi, kepada kemurnian sajak. Dari struktur inprovisasinya kadalaman makna puisi dapat diungkap berdasarkan ikatan pikiran yang lahir dari permainan kata-kata, seperti yang dinyatakan dalam sajak Suratdji Sanghai dan Ibrahim Sattah, sajak Sang Sing Song..
Sekarang musim Sang Sing Song/

yang satu Sang
yang satu Sing
yang  satu Song.  ...dsr

Hal ini terjadi, bisa saja karena timbulnya unsur 'tanpa sadar' , meski pengarang yang memiliki watak berusaha mengatasi pengaruh terhadap puisi sesorang.

Dalam puisi Negeri Awan, Viola mencoba mengungkap segala perasaannya dengan kehati-hatian memilih diksi untuk memperkuat struktur persajakannya. (*)



ANTO NARASOMA, PENYAIR TINGGAL DI PALEMBANG


(ilustrasi Pinterest / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments