MEMASUKI TANDA: PUISI DJOKO SARYONO, MALANG


         

Hai Thob, selepas kota Enrekang, kau bakal melintasi gericik air sungai yang selalu berdendang, lantas memasuki satu gerbang: kita niscaya tahu sebab selalu ada di ceruk kenang, bahkan ingatan gilang. Ketika mendongak, menatap tajam bakal terbaca: Selamat Datang, Kota Tana Toraja. Seketika seluruh aliran napas diarungi keinginan dan kesan menggelora: kota berperadaban tua yang terus menerima segala yang ingin datang. Dan bakal diterima dengan hati lapang.

Lihatlah, maka kubur batu tua, upacara penguburan jazad tinggalan leluhur dahulu kala, keyakinan purba, dan kekristenan bisa bersanding mesra. Maka bila kau melaju menuju Rante Pao yang pusat kota, lantas kau layangkan pandang ke julang gunung di kiri-kanan jalan, kau bakal saksikan tanda-tanda keimanan tak mungkin menyangsikan: pada puncak gunung di kiri jalan kau bakal saksikan patung salib raksasa yang melindungi batin warga dari mara bahaya: pada puncak gunung di kanan jalan kau bakal lihat patung Yesus yang tinggi-besar luar biasa, yang menjaga kehidupan manusia dari petaka.

Bila kau terus melaju sampai Rante Pao yang undang haru, kau bakal tiba di Kete' Kesu: di situ berdiri tongkonan-tongkonan pertanda kehormatan dan kemuliaan yang tak tertiru: di baliknya kau bakal temukan dinding tebing batu tempat para bangsawan dan kerabat disemayamkan sepanjang waktu.


(ilustrasi lifestyle liputan6/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments