KEMANA: PUISI HERI MULYADI, LAMPUNG

                     
saat mata air menjelma sungai,
kutanya arus yang mengalirkannya ke lembah-lembah hingga muara, membelah kota-kota, bangkitkan gairah beribu anak adam: kemana?

daki, peluh, lenguh, tawa campur baur di sini, nyanyikan lagi langgam melodi kehidupan, seperti dulu manusia purba menemukan gua-gua: kemana?

dari kaki ke kaki kubaca beribu jejak
untuk cinta
bagai perburuan
mencari dan menemukan
: kemana?

tanya dirimu
bagi panjang perjalanan
sudahkah engkau tahu?

langit menuturkan beribu kisah
bagimu yang berpikir
engkau kemana?

Soekarno Hatta, 29 November 2017


(ilustrasi saatchi/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments