hendak ke mana malin
kampung akan sepi
sekiranya engkau pergi,
kata ibu sebelum langkah
meninggalkan rumah
tapi kutukan anak dara
mesti menunggu
merantau juga malin
sejauhjauh jalan
maupun lautan
malin mencari kota baru
atau singgahi pelabuhan
termenung di teluk
menanti dekat tanjung
seperti lelaki itu
malin juga mengolah kayu
entah kapan jadi perahu
menderas di laut lepas
ingin pulang kelak
jika baju berwarna lain
didampingi sang ratu
setia menyusun kata
di pintalan layar
mungkin bila musim
mudik, malin akan kembali
ke dermaga dulu
menambatkan tali
menampung langkah
masa lalu:
di situ bekas jejak
begitu ringkih dan layu
tapi, ibu, usah sumpahi malin
seperti itu. malin tak mau,
tak elok jadi batu
karena malin telah jadi perahu
berlayar selalu ke jatimu...
208 D Hotel Jakarta, 15 Desember 2018
(ilustrasi balchibara/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment