KANGEN: PUISI DJOKO SARYONO, MALANG



Kupinjam senyummu, ya senyummu yang selat Lombok beralun tenang dan membikin kapal berlayar girang: menuju pantai Lembar yang ramai riak terbentur karang. Sebagai tinta warna emas untuk menulis rahasia gumpal-gumpal awan di langit Rinjani kebiruan: memeram rindu teruna yang ranum oleh pelbagai kenangan yang ditaburkan kisah-kisah lama yang tersimpan di saraf ingatan. "Tapi, tapi aku bukanlah dedare yang kau impikan, wahai teruna negeri seberang", sahutmu bimbang sebab diterungku kisah-kisah lama yang menjelma langit remang. "Tapi, tapi kau bukan puteri Mandalika yang menampik cinta pangeran dan memilih laut sebagai abadi persembunyian, bukan?", aku mencoba meyakinkan lantaran mulai disimbur bimbang. Lalu kita saling pandang: kau sorong senyum manismu sebagai pengisi pena emasku: dan bermalam-malam aku berhening tak sudah menulis kisah cinta yang tak juga kutemukan ujung paling haru. Dan bertahun-tahun kita menjadi penjaga kisah itu.


(ilustrasi indonesia proud/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments