JALAN SENYAP: PUISI HERI MULYADI, LAMPUNG



senyap
sepi
sendiri.

jalanmu
di detik
berlalu.

jingga
biru
hijau
lebur
membaur.

tiada
warna
engkau
kembali:

di sini
ke jalan
sepi
sendiri.

nafas
bertaut,
cinta
membalut.

dimana.....

di kejauhan
malaikat
melambai
tangan
untuk
jiwamu
kembali.

lalu...
adam
berkata:

inilah
anakku,
inilah
cucuku,
inilah
cicitku,
inilah
piutku,
inilah
enggangku,
inilah
bulu
mataku.

:
menyemut,
terus
menyemut,
lalu
mati
kembali
ke lembah
sunyi.

sendiri......

di mana
engkau
dicatat....

kemana
engkau
mencatat...

adampun
menangis
pilu....

seperti
muhammad
juga
mengadu:

ummati...
ummati....

maka
hendak
kemana
engkau...

Bandar Lampung,  19 Februari 2018



(ilustrasi dunia fatamorgana/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments