AKU INGIN PULANG: PUISI MARIA MATILDIS BANDA, DENPASAR





Mama...
Kembang yang kutaburkan di pusara
- berhamburan meski berkali-kali sudah kurapihkan
Lilin yang kupasang tidak pernah sekali pun
- menyala meski berada di antara api sesamanya

Taman Bahagia ini diliputi sunyi
Dingin merayap masuk ke dalam hati
Aku berlutut di kakimu mengharapkan uluran tangan
Dekapan rindu ibu pada anak yang jua bunda
"Ibu...lihatlah anakmu," sayup Suara itu menikam sukma
Yang merana mencari cintamu yang lama kubiarkan

Mama...
Tiada makanan terhidang di meja dapur kita
yang selalu menanti sebelum aku tiba di rumah
Tiada kata "mari, duduk di sini...makan sama-sama."
Pada detik-detik pertama sebelum masuk ke rumah

Apakah engkau rindu padaku Ma
bunga-bunga dan lilin di pusaramu
Sudah kuganti dengan nasi, sop brenibon, dan pucuk labu
doa-doa dan nyanyian yubilate milikmu
Sudah kuganti dengan roti, kue pia, dan kopi susu

Mama...
Semua ada darimu sudah tiada
Di rumah sunyimu hatiku hampa
Membaca sederetan kata-kata
Di atas nisan tanpa harga

Denpasar, 25 Februari 2018
Maria Matildis Banda



(ilustrasi femidiah/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments