HUTAN KABUT DI KAKI MERAPI: PUISI HERMAWAN, PADANG



Di kaki gunung tandikek dan merapi yang selalu dilewati hujan
Kota kecil yang ramah dan religius humanis
Merah dan putih tenteram dalam perdebatan dan perang dingin
Inyiak Rasul dan Hamka membawa dendam masing-masing

Hamid dan Zainab tak bisa bersatu sampai ajal
Zainuddin dan Hayati berpisah karena kapal van der wijk tenggelam
Robohnya  surau setelah kakek kehilangan nyawa atas bualan Ajo Sidi

Bila kita terus ke ujung sana ingat Sutan Duano, Gudam dan Saniah
Acin tak menemui harapannya punya ayah
Dendam cinta segitiga bagaikan embun hilang di awal pagi
Menguap diantara hujan dan hutan kaki merapi

Semua telah selesai yang selalu ingat bila di Padangpanjang
Pagi yang berselimut kabut memberitakan Kakek menggorok leher
Haji saleh dan serambi mekkah seperti bertolak belakang
Rinai diantara hutan kaki merapi itu menghapus jejak tapak

Batangkabung, 612017


(ilusttasi aliexpres/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments